EMC BANGUN DESO
Haloo
elmekers ! masih tetap semangat kan? Minggu
lalu kita sudah review LOST IN JOGJA, kali ini kita bakal lanjutin review
kegiatan lainnya.
What have we
done for our ‘after life’ ? pertanyaan yang sering muncul dibenak setiap orang
yang mencoba sadar diri. Artinya setiap apa yang kita kerjakan, apa yang kita
hasilkan, hendaknya bermanfaat bukan hanya untuk dunia namun juga untuk ‘Our after
life’. Ngomong-ngomong masalah ‘after
life’ tidaklah lepas dari amal kebaikan, dan satu dari beribu amal kebaikan itu
adalah tolong menolong dalam kebaikan. Lalu apa hubungannya dengan EMC? Disinilah
kita akan menyinggung sedikit mengenai agenda EMC yang telah dilaksanakan
sebagai wujud tolong menolong dalam kebaikan.
Jumat 19 September
2015 kami berangkat ke sebuah tempat yang entah sebelumnya tidak pernah kami
temui. Dengan berbekal niat,semangat, dan materi secukupnya kami saling
berboncengan satu sama lain menuju tempat yang telah diberitahukan oleh panitia
acara saat TM sehari sebelumnya. EMC BANGUN DESO judul agendanya, dimana jelas
jelas terdiri dari kata ‘Bangun’ yang artinya membangun atau mendirikan serta
‘Deso’ yang artinya Desa. Jadi kegiatan ini bertujuan untuk membangun desa
dalam bentuk kegotong royongan serta saling berbagi baik materi maupun non
materi.
Sekitar pukul
11.30 WIB kami perwakilan HIMA EMC yang terdiri dari sekitar 40 mahasiswa telah
sampai di Dusun Kutugan - Pundung Sari – Semin - Gunung Kidul - Yogyakarta. Dusun yang paling ujung , dusun yang untuk
mencapainya butuh waktu sekitar 2 jam dari jalan babarsari. Rasa syukur
menyelimuti hati kami, mengapa demikian? Tak bisa dipungkiri perjalanan kami
tidaklah gampang. Batuan, tikungan tajam, tanjakan dan turunan curam , serta
kondisi jalan pegunungan yang jauh dari ekspektasi membuat kami selalu berdoa
di jalan. Setibanya dilokasi , kami disambut dengan baik oleh keluarga bapak
kepala dusun Kutugan dan kami diijinkan untuk menumpang berteduh 2 hari satu
malam di kediaman bapak kepala dusun.
Banyak
kegiatan yang kami lakukan dalam agenda BANGUN DESO ini, semuanya tentu
melibatkan kerjasama antara warga dengan pihak EMC. Semisal pada sore hari
pertama kedatangan, beberapa bagian dari mahasiswa mengajar anak-anak baca Al
Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan bermain aneka games. Mungkin hal yang
semacam ini masih tergolong langka dimata kami dimana kami wajib bermain games
bersama anak-anak dusun mulai dari usia batita hingga remaja. Pada malam hari
kegiatan BANGUN DESO diisi dengan sosialisasi nuklir kepada masyarakat dusun.
Dibagian ini 3 perwakilan EMC (kak Shendy, kak Canggih dan kak Bugar)
menyosialisasikan apa itu nuklir serta manfaatnya kemudian acara ditutup dengan
sarasehan. Tidak hanya sosialisasi, beberapa perwakilan EMC juga ada yang
bertugas mengajar baca Al Qur’an di masjid bersama ibu-ibu. Suatu hal yang
berkesan bagi kami yang ikut berbagi ilmu di masjid ketika ibu-ibu meminta kami
untuk datang dan berbagi ilmu baca Al Qur’an lebih lama lagi. Namun apalah
daya, rangkaian acara BANGUN DESO hanyalah 2 hari satu malam, selain itu jarak
tempuh menuju dusun yang ujung ini sangat lah tidak memungkinkan.
Hari terakhir
rangkaian acara BANGUN DESO telah tiba, 20 September 2015 hari terakhir kami
berbagi dengan masyarakat dusun Kutugan. Pukul 4.30 dini hari muadzin masjid
dusun Kutugan telah memanggil , kami bergegas untuk sholat subuh berjamaah di
masjid. Ba’da sholat subuh , sahabat kami M. Nur Riyadi menyampaikan ceramah
keagamaan singkat kepada masyarakat di masjid. Seusai sholat subuh, kami
mengajak anak-anak dan remaja untuk bergabung dalam senam pagi di balai dusun
Kutugan. Acara senam pagi dilanjutkan dengan gotong royong kerja bakti bersama
masyarakat dusun. Agenda gotong royong inilah yang menjadi inti kata
“membangun”. Seluruh warga EMC yang
turut serta di acara BANGUN DESO dibagi menjadi dua bagian, satu diarahkan
untuk membersihkan masjid dan satu untuk gotong royong peninggian jalan.
cangkul sudah siap ditangan untuk bertugas membantu bapak bapak meninggikan
jalan, “sakit, panas, tangan melepuh” iyaaa kami rasakan , namun disinilah
letak belajar kami. Dengan bergabung membantu mencangkul tanah bersama
bapak-bapak kami merasakan apa yang dirasakan warga, dan disitulah kekeluargaan
antara warga EMC dan masyarakat dusun benar-benar terjalin. Hingga pada
akhirnya acara gotong royong diakhiri dengan makan bersama warga dusun Kutugan.
Matahari
semakin menunjukan eksistensinya diatas kepala yang penuh dosa ini, artinya
kami juga harus sadar diri waktu untuk singgah di dusun Kutugan hampir habis.
Tibalah saatnya berpamitan dengan keluarga Pak Kepala dusun serta beberapa
warga yang masih stay di tempat kami numpang berteduh Sekitar pukul 11.30 jajaran panitia BANGUN DESO menyerahkan
bantuan satu ekor kambing qurban serta beberapa materi yang tak banyak jumlahnya
kepada warga Kutugan secara simbolis. Selang beberapa menit, kami langsung
memohon undur diri kepada Bapak Kepala dusun untuk kembali ke penatnya kota
Jogja dan menjalankan aktivitas perkuliahan esok hari.
Kiranya itulah
cerita EMC BANGUN DESO yang singkat ini, dua hari satu malam yang sangat
berarti bagi kami pribadi maupun bagi sesama. Khoirunnas Anfa’uhum linnas.
Disini kami banyak belajar, serta dapat menjawab pertanyaan “what have you done
for EMC?” dan “what have you done for your after life?”.
ELMEK JAYA !!!!! – Yas-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar