Two thumb-up buat kamu deh, mbak


Di awal liburan semester ini, infokom EMC menyuguhkan artikel dengan mode santai sesuai dengan suasana liburan kali ini. Hehe. Artikel kali ini akan membicarakan beberapa prestasi gemilang yang telah ditorehkan oleh salah satu senior kita. Oke, kita mulai dari sekarang.

Ia lahir pada tanggal 24 Mei 1989. Sejak tahun 2006, ia secara resmi terdaftar sebagai mahasiswa program studi Elektromekanik di STTN-BATAN. Ia adalah Mutia Meireni yang selanjutnya akan kita panggil mbak Mutia. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, wanita kelahiran Tanjung Jati itu tergolong mahasiswi yang cerdas. Ia pernah menjadi asisten dosen Matematika I untuk mahasiswa semester I tahun 2008-2009. Ia juga pernah menjadi mahasiswi terpintar prodi elektromekanik dengan IP 3,8. Oleh karena kepintarannya itu ia memperoleh beasiswa prestasi tahun 2007 sampe 2010. 6 semester berturut-turut?? Gileee.
Tidak cukup sampai di situ, mbak Mutia juga pemain basket hebat, ia pernah menjadi juara free throw se-STTN dan juga diundang untuk berkompetisi basket antar klub sepulau jawa tahun 2007.

Akademik udah, olah raga udah, sekarang bagaimana dengan organisasinya? Selama kuliah di STTN ia juga aktif dalam organisasi di dalam maupun luar STTN. Menjadi bendahara UKM basket STTN, pengurus WALANG divisi pelestarian lingkungan, anggota EMC, dan di luar kampus yaitu sebagai anggota FORKOMMI UGM (Forum Komunikasi Mahasiswa Minang UGM) pun sudah pernah dilakoninya. Nggak capek apa, mbak?? SKAP-nya udah berapa sih??

Tahun 2010, ia memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan dan diwisuda dengan predikat cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 3,83. Setelah lulus dari STTN-BATAN, wanita 24 tahun ini sempat bekerja di PT. Global Business Achievement dan pada tahun 2011 ia bekerja di PT. Hardo Solo Plast, Solo Jawa Tengah sebagai Radiation Safety Officer (RSO). O iya, sebelum bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut, mbak Mutia juga pernah menjadi tutor privat Matematika dan Fisika lho. Namun karena kecintaannya pada dunia pendidikan, akhirnya pada tahun 2012 ia memilih untuk melanjutkan studi S2-nya di ITB, salah satu universitas tersohor di Indonesia. Ia memilih untuk mempelajari nuklir lebih dalam lagi, maka dari itu ia belajar lagi di jenjang yang lebih tinggi pada jurusan Fisika Nuklir. Two thumb-up buat kamu deh, mbak.

Mau seperti mbak Mutia?? Bisa kok, tpi kita harus berusaha semaksimal mungkin. Capek berusaha, kita “charge” dengan do’a. Orang kuno tapi pinter dahulu pernah bilang “Banyak cara untuk sukses tapi banyak alasan untuk tidak sukses”.

Selamat liburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages